Pentingnya Etika Dimedia Sosial

Sebelumnya saya membaca tentang konten di Kompasiana.com dengan judul "KKN Tematik UPI: Meningkatkan Etika Bermedia Sosial pada Remaja",

Seperti yang diketahui remaja adalah salah satu pengguna media sosial terbesar di indonesia.Disitu tercatat berdasarkan survey adan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019 mencatat bahwa 48,2% anak Indonesia berusia 7-17 tahun telah mengakses internet. Dari jumlah tersebut, 75,8% anak-anak yang mengakses internet menggunakannya untuk media sosial. 

Dan diera perkembangan  teknologi saat ini, dengan mudahnya informasi dan berita yang tersebar di media sosial, masyarakat khususnya remaja tak mampu lagi membendung sumber informasi yang masuk, mulai dari hoaks, cyber bullying, penggiringan opini, hingga tindakan tindakan pencemaran nama baik.

Dan dketahui pula bahwa Literasi Digital diindonesia masih rendah, lalu dengan membaca berita ini saya jadi semakin yakin bahwa salah satu cara memajukan masyarakat di media soial adalah dengan literasi digital dan etika bermedia sosial yang baik.

Dan dalam hal ini kita harus tau bagaimana sih cara beretika dimedia sosial yang baik, disini saya akan memberikan 5 contoh hal yang harus dilakukan dalam beretika dimedia sosial sebagai berikut:

1. membagika informasi bermanfaat

Menginformasikan berita atau informasi kepada orang lain yang tervalidasi dan dinyatakan kebenarannya sehingga tercipta konten informatif.

2. Hindari penyebaran hoax yang merugikan masyarakat

Penyebaran hoax atau kebohongan dapat merugikan masyarakat banyak dan merugikan diri sendiri yang mana terancam dipidana.

3. Menghargai orang lain

Menghargai karya orang lain yang telah dibuatnya sendiri. Menghargai komentar orang lain dan menghindari perdebatan yang saling melecehkan. Menggunakan bahasa yang sopan agar menghindari ketersinggungan orang lain.

4. Jangan menyebar konten negatif

Konten negatif seperti pornografi atau konten vulgar tidak baik disebar karena pengguna sosial media dari anak-anak sampai dewasa.

5. Konten orisinil bukan jiplakan

Konten yang bukan orisinil dan hanya jiplakan itu melanggar hak cipta. Hindari hal ini karena banyak merugikan konten kreator.

Dengan mengikuti 5 hal tersebut kita bisa membuat masyarakat teredukasi yang secara tidak langsung dapat memajukan masayarkat dalam beretika dimedia sosial.